Minggu, 07 September 2014

My Cerita Pendek ( Cerpen )


“ MENGINGAT MASA LALU “

          Aku tersentak bangun dari mimpi indahku, ketika layar dihandphoneku bercahaya dan berdering. Ternyata ketika aku melihat dilayar handphoneku ternyata ada satu pesan dari “ AUSTIN “ yup, sang pangeran pujaan dihatiku “ Morning honey “ begitulah isi pesan darinya dan seketika itu juga hatiku berbunga setelah melihat pesan darinya.
          Beberapa menit kemudian aku beranjak bangun dari tempat tidurku dan langsung bersiap-siap untuk kembali bersekolah setelah liburan semester telah berlalu. Tetapi sebelum berangkat kesekolah akupun tak lupa mengambil handphone untuk membalas sms dari sang pujaan hati “ Morning too honey “ seraya sambil tersenyum.
            Setelah beberapa menit berlalu akupun berangkat kesekolah dengan berjalan kaki tanpa ditemani oleh “ AUSTIN “ seperti biasanya, karena aku tahu  kalau Austin itu pasti kecapean dari liburannya kemarin. Austin adalah senior sekaligus ketua osis disalah satu sekolah ternama yang berada di Jakarta. Dia adalah pria yang paling diidam-idamkan oleh seluruh para wanita disekolah, karena menurut para wanita Austin adalah termasuk pria yang dikategorikan “ hampir sempurna “ sebab Austin cowok yang pinter, tanjir, tampan, ramah, royal, dan lain sebagainya yang sehingga bisa membuat para wanita yang berada didekatnya atau melihatnya terpesona dengan karakteristiknya tersebut.
          Yup, aku adalah orang yang benar-benar beruntung yang sudah ditakdirkan Tuhan untuk bisa menakhlukkan hatinya Austin sehingga aku dapat menjadi pasangannya Austin selama hampir 3 tahun lamanya hingga sampai detik ini. Layaknya seperti pasangan sejoli lain, pastinya selalu ada suka dan duka dalam menjalani hubungan percintaannya masing-masing.
           Suka dan duka yang pernah aku alami selama menjalanin hubungan pacaran dengan Austin banyak rasanya seperti permen nano-nano. Suka dalam hubungan kami adalah dia bisa menerima semua kekurangan dan kelebihan yang aku punya begitupun juga sebaliknya dan lain juga duka yang aku alami adalah pada waktu 1 tahun yang lalu yang hampir membuat hubungan kami berdua hampir putus, pada saat aku pergi kerumahnya dengan maksud tujuan untuk sekedar mengunjungi dan bersilaturahmi dengan dia dan keluarganya tetapi takdir berkata lain  ketika aku melihat dia yang hampir ingin memasukkan cincin tunangan ke jari manis perempuan yang tidak aku kenal dan Menit itu juga aku merasakan hatiku sakit seperti tertusuk ribuan duri dan disaat bersamaan juga  aku menitihkan air mata yang cukup deras setelah aku melihat langsung apa yang tidak sengaja dia melihat keberadaanku dan pada saat itu juga aku melihat Austin yang berusaha mengejar diriku dengan keadaan menangis.
          Setelah beberapa waktu berlalu aku mendapat info dari salah satu sahabatnya Austin, kalau memang mereka sudah dijodohkan oleh orang tua masing-masing semasa Austin dan perempuan tersebut masih kanak-kanak tetapi perjodohan tersebut ada tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari Austin dan perempuan tersebut. Perjodohan itu dilakukan dengan diam-diam oleh orang tua masing-masing karena orang tua dari  masing-masing pihak tahu bahwa anaknnya tak akan pernah mau kalau dirinya dijodohkan dengan orang yang ditidak dia cintai.
          Beberapa haripun berlalu tetapi tetap saja diriku masih terlarut dalam kekecewaan  dan merasa tidak terima dengan apa yang sudah dia lakukan terhadap diriku sehingga perasaan itu masih melekat didalam diri ini, perasaan yang ada didalam diri ini bercampur aduk antara bimbang, kecewa, sayang, benci, sedih, marah menjadi satu meskipun dilain sisi dia tetap saja melakukan berbagai cara untuk berusaha menghubungi dan mencoba bertemu dengan diriku.
          Hingga pada suatu hari Austin menelponku, mecoba mengajakku keluar dan bertemu ditaman  untuk menjelaskan semua masalah yang telah terjadi hingga pada waktu itu juga aku tidak tahu setan apa yang telah merasuki tubuhku sehingga aku mengiyakan tawarannya tersebut. Sesampainya ditaman Aku dan Austin bertemu tetapi kami tidak berani untuk saling bertatapan satu sama lainnya hingga pada akhirnya Austinpun memulai pembicaraan dan mencoba untuk menjelaskan masalah apa yang telah terjadi dan diakhir kata Austin mencoba meminta maaf kepada diriku sekaligus juga meminta agar aku tidak akan pernah mencoba untuk pergi meninggalkannya dan selalu tetap berada disamping disisinya.
          Sejenak aku berfikir dan berkata didalam benak hatiku bahwa tidak ada salahnya aku memberikan maaf dan juga memberinya kesempatan kedua. Setelah merenung dan memikirkan jawaban itu cukup lama akhirnya pun aku menjawab semua pertanyaan yang dia berikan sekaligus memaafkan dirinya atas apa yang pernah dia lakukan terhadap diriku. Dan disaat itu juga kami berduapun juga berjanji untuk saling percaya, terbuka, jujur, dan tidak ada yang harus ditutup-tutupi.
           Beberapa menit aku melangkah dan membayangkan apa yang pernah telah terjadi didalam hubunganku dengan Austin, sehingga membuat aku tidak sadar bahwa dari tadi aku sudah berada disekolah dan didalam waktu bersamaan juga aku telah disambut dengan senyuman yang sudah tidak asing lagi, yup senyuman indah dan mempesona dari sang pangeran pujaan yang sudah dari tadi berada tepat dihadapanku dan disaat itu juga Aku dan  Austin berjalan bersama menuju kelas kita berdua seraya bergandengan tangan.


~ THE END ~

" see you next time "



follow my twitter : @julyglorya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar