My Cerita Pendek ( Cerpen )
“
MENGINGAT MASA LALU “
Aku tersentak bangun dari mimpi
indahku, ketika layar dihandphoneku bercahaya dan berdering. Ternyata ketika
aku melihat dilayar handphoneku ternyata ada satu pesan dari “ AUSTIN “ yup,
sang pangeran pujaan dihatiku “ Morning honey “ begitulah isi pesan darinya dan
seketika itu juga hatiku berbunga setelah melihat pesan darinya.
Beberapa menit kemudian aku beranjak
bangun dari tempat tidurku dan langsung bersiap-siap untuk kembali bersekolah
setelah liburan semester telah berlalu. Tetapi sebelum berangkat kesekolah
akupun tak lupa mengambil handphone untuk membalas sms dari sang pujaan hati “
Morning too honey “ seraya sambil tersenyum.
Setelah beberapa menit berlalu
akupun berangkat kesekolah dengan berjalan kaki tanpa ditemani oleh “ AUSTIN “
seperti biasanya, karena aku tahu kalau
Austin itu pasti kecapean dari liburannya kemarin. Austin adalah senior
sekaligus ketua osis disalah satu sekolah ternama yang berada di Jakarta. Dia
adalah pria yang paling diidam-idamkan oleh seluruh para wanita disekolah,
karena menurut para wanita Austin adalah termasuk pria yang dikategorikan “
hampir sempurna “ sebab Austin cowok yang pinter, tanjir, tampan, ramah, royal,
dan lain sebagainya yang sehingga bisa membuat para wanita yang berada
didekatnya atau melihatnya terpesona dengan karakteristiknya tersebut.
Yup, aku adalah orang yang
benar-benar beruntung yang sudah ditakdirkan Tuhan untuk bisa menakhlukkan
hatinya Austin sehingga aku dapat menjadi pasangannya Austin selama hampir 3
tahun lamanya hingga sampai detik ini. Layaknya seperti pasangan sejoli lain,
pastinya selalu ada suka dan duka dalam menjalani hubungan percintaannya
masing-masing.
Suka dan duka yang pernah aku alami
selama menjalanin hubungan pacaran dengan Austin banyak rasanya seperti permen
nano-nano. Suka dalam hubungan kami adalah dia bisa menerima semua kekurangan
dan kelebihan yang aku punya begitupun juga sebaliknya dan lain juga duka yang
aku alami adalah pada waktu 1 tahun yang lalu yang hampir membuat hubungan kami
berdua hampir putus, pada saat aku pergi kerumahnya dengan maksud tujuan untuk
sekedar mengunjungi dan bersilaturahmi dengan dia dan keluarganya tetapi takdir
berkata lain ketika aku melihat dia yang
hampir ingin memasukkan cincin tunangan ke jari manis perempuan yang tidak aku
kenal dan Menit itu juga aku merasakan hatiku sakit seperti tertusuk ribuan
duri dan disaat bersamaan juga aku
menitihkan air mata yang cukup deras setelah aku melihat langsung apa yang tidak
sengaja dia melihat keberadaanku dan pada saat itu juga aku melihat Austin yang
berusaha mengejar diriku dengan keadaan menangis.
Setelah beberapa waktu berlalu aku
mendapat info dari salah satu sahabatnya Austin, kalau memang mereka sudah
dijodohkan oleh orang tua masing-masing semasa Austin dan perempuan tersebut
masih kanak-kanak tetapi perjodohan tersebut ada tanpa sepengetahuan dan
persetujuan dari Austin dan perempuan tersebut. Perjodohan itu dilakukan dengan
diam-diam oleh orang tua masing-masing karena orang tua dari masing-masing pihak tahu bahwa anaknnya tak
akan pernah mau kalau dirinya dijodohkan dengan orang yang ditidak dia cintai.
Beberapa haripun berlalu tetapi tetap
saja diriku masih terlarut dalam kekecewaan
dan merasa tidak terima dengan apa yang sudah dia lakukan terhadap
diriku sehingga perasaan itu masih melekat didalam diri ini, perasaan yang ada
didalam diri ini bercampur aduk antara bimbang, kecewa, sayang, benci, sedih,
marah menjadi satu meskipun dilain sisi dia tetap saja melakukan berbagai cara
untuk berusaha menghubungi dan mencoba bertemu dengan diriku.
Hingga pada suatu hari Austin
menelponku, mecoba mengajakku keluar dan bertemu ditaman untuk menjelaskan semua masalah yang telah
terjadi hingga pada waktu itu juga aku tidak tahu setan apa yang telah merasuki
tubuhku sehingga aku mengiyakan tawarannya tersebut. Sesampainya ditaman Aku
dan Austin bertemu tetapi kami tidak berani untuk saling bertatapan satu sama
lainnya hingga pada akhirnya Austinpun memulai pembicaraan dan mencoba untuk
menjelaskan masalah apa yang telah terjadi dan diakhir kata Austin mencoba
meminta maaf kepada diriku sekaligus juga meminta agar aku tidak akan pernah
mencoba untuk pergi meninggalkannya dan selalu tetap berada disamping
disisinya.
Sejenak aku berfikir dan berkata
didalam benak hatiku bahwa tidak ada salahnya aku memberikan maaf dan juga
memberinya kesempatan kedua. Setelah merenung dan memikirkan jawaban itu cukup lama
akhirnya pun aku menjawab semua pertanyaan yang dia berikan sekaligus memaafkan
dirinya atas apa yang pernah dia lakukan terhadap diriku. Dan disaat itu juga
kami berduapun juga berjanji untuk saling percaya, terbuka, jujur, dan tidak
ada yang harus ditutup-tutupi.
Beberapa menit aku melangkah dan
membayangkan apa yang pernah telah terjadi didalam hubunganku dengan Austin,
sehingga membuat aku tidak sadar bahwa dari tadi aku sudah berada disekolah dan
didalam waktu bersamaan juga aku telah disambut dengan senyuman yang sudah
tidak asing lagi, yup senyuman indah dan mempesona dari sang pangeran pujaan
yang sudah dari tadi berada tepat dihadapanku dan disaat itu juga Aku dan Austin berjalan bersama menuju kelas kita
berdua seraya bergandengan tangan.
~ THE END ~
" see you next time "
follow my twitter : @julyglorya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar